Naysila-Dude : Kami Nggak Akan Berjauhan
25 Jul 2007
Sinetron Intan syuting untuk episode terakhir. Artinya, sinetron yang telah berjalan 263 episode tersebul tamat. Sinetron yang banyak menguras air mata dan kini banyak diprotes karena tak kunjung tamat tersebut diakhiri dengan bahagia. Intan yang mengalami kebutaan akibat kecelakaan, dapat melihat kembali. Di episode terakhir ini, Intan juga bertemu dengan Bintang. Putri semata wayangnya yang mengalami amnesia akibat kecelakaan itu kembali mampu mengingat masa lalunya. Intan dapat melihat kembali tak lepas dari pengorbanan sang ibu, Kasih. Untuk dapat menebus dosa-dosanya karena telah menelantarkan Intan sejak kecil, Kasih rela memberikan kornea matanya kepada Intan. Tapi pengorbanan untuk akhir yang bahagia tak cukup hanya itu. Kasih meninggal dunia demi kebahagiaan putri yang sangat dicintainya.
Rupanya happy ending cerita Intan tak lantas membuat para pemainnya merasa bahagia. Dude Harlino (pemeran Rado) merasa sedih karena sinetron yang melambungkan namanya ini harus berakhir. Kesedihan Dude bukanlah tanpa alasan. Sepuluh bulan terlibat dalam pembuatan sinetron ini bukanlah waktu yang sebentar. Sepanjang waktu itu, Dude merasakan bahwa semua yang terlibat dalam sinetron Intan menjadi seperti keluarga sendiri. Karena itu, keiika sinetron ini berakhir, dia merasa ada yang hilang. “Kami tiap hari ketemu, tiba-tiba kita harus berpisah, dipisahkan berbagai kerjaan. Harapan kami, silaturahminya nggak akan putus,” harap Dude ketika ditemui usai syuting di Studio Persari, Rabu, (18/7) lalu. Senada Dude, Naysila Mirdad sebagai pemeran utama dalam serial Intan juga merasa berat harus berpisah dengan teman-temannya. Adik Nana Mirdad ini merasa, lokasi syuting ibarat rumah keduanya. “Sedih banget. Mudah-mudahan kami bisa ketemu lagi di Chitos, termpat gaulnya Dude. Kami masih bisa lelepon-teleponan. ketemu, jalan, ya mudah-mudahan nggak hilang,” ujar nay sambil tertawa.
Sinetron produksi Sinemart ini memang telah meraup sukses. Sukses ini disadari betul oleh Dude dan Nay. Sebagai pemain, mereka sama sekali tak menyangka bahwa sinetron yang mereka bintangi telah mendapat tempat di hati penggemarnya. “Kami terkesan dengan tokoh yang kami mainkan. Ini mungkin sinetron terpanjang, episodenya panjang. Ditunjang kru dan tim produksi yang cukup baik, semuanya merupakan satu kesatuan yang oke buat kami.” papar Dude. “Aku nggak nyangka banget bakal panjang kayak gini. Aku nggak nyangka apresiasi masyarakat bakal seheboh ini,” tambah Nay sambil melirik Dude. Tak dapat dipungkiri, Intan telah menyita waktu dua insan ini. Waktu mereka lebih banyak dihabiskan di lokasi syuting daripada di rumah mereka masing-masing. “Ceritanya banyak banget. Setiap hari selalu ada cerita dan kesan baru. Sangat berbeda dari sinetron lain,” ucap Nay. Dude sendiri merasa bahwa peran Rado yang dimainkannya telah meninggalkan kesan yang mendalam baginya. “Mendapat lawan main seperti Nay yang bakat aktingnya luar biasa. Kemudian cerita dari Intan sendiri memang unik, tokoh yang sangat tegar dan di sampingnya ada orang-orang yang support dia dengan cinta,” ujar Dude, sulung dari dua bersaudara pasangan Haidir Hanif dan Ermy Syukur ini.
Nama Naysila memang tak dapat dipisahkan dari Intan. Melalui sinetron itu, namanya melambung. Padahal, jika menengok beberapa tahun silam, dia bukanlah siapa-siapa. Walau telah membintangi sinetron Liontin, nama Nay tidaklah setenar saat ini. Putri ketiga pasangan artis Jamal Mirdad dan Lydia Kandow ini menyadari betul bahwa bakat aktingnya terasah berkat sinetron Intan. ‘”Banyak banget pelajaran yang aku dapat. Aku kan main sinetron ba-ru juga. Banyak banget yang nggak aku tahu. banyak banget yang nggak aku bisa,” tutur Nay. Karena itu, jika boleh memilih gadis kelahiran Jakarta, 23 Mei 1988 ini memilih untuk membiniangi sinetron Intan selamanya. Sebuah anugrah buat saya. Mungkin ini kejelian produser untuk memasangkan kami. Kebetulan rezeki-nya juga cocok dan penonton kebetulan menyukai apa yang kami buat,” papar gadis yang dikabarkan mempunyai hubungan khusus dengan Dude berkat Intan.
Sementara itu, Dude menganggap bahwa bakat akting Nay yang luar biasa yang menjadikan sinetron ini sukses. Dengan bakat yang luar biasa tersebut, dia tak merasa kesulitan dipasangkan dengan Nay. “Ini sebuah kesatuan yang cukup enak. Berakting dengan Nay dan Salma, nyambung banget karena mereka masing-masing udah bawa potensi yang cukup besar. Jadi ketika dikasih skenario, udah bisa dihabisin. Kami udah enak, ada take and give-nya,” ujar Dude memuji. Apa yang dikatakan oleh Dude tersebut langsung disetujui oleli Nay. Menurutnya. semua pemain mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. “Masing-masing punya keunikan sendiri. Mereka punya bakat yang luar biasa. Kita di sini saling mengajari, ada take and give-nya juga. Kalau saya kurang dapat. Dude yang bantu. Kalau Dude kurang dapat, saya bantu. Kami saling ngebantu dan saling mensupport,” ujar Nay sambil melirik Dude. Tak aneh kalau kemudian Nay ingin lagi dipasangkan dengan Dude dalam sinetron selanjutnya. Dia pun berharap para penggemarnya masih mau menerima bila dirinya kembali dipasangkan dengan Dude. “Kami emang mau ngusulin itu. Ke Siapa nggak tahu. Tapi yang penting, semoga penonton masih mengharapkan karya-karya kami,” harap Nay. Dalam bekerja, Nay dan Dude memang terkenal kompak. Lantas, apakah kekompakan mereka tersebut akan berlanjut di luar pekerjaan? ’ “Oh, karena kami satu keluarga. kami nggak akan jauh-jauh dari anak kami. Ya, nanti kami jalan-jalan barenglah, apa beliin es krim,” ujar Dude sambil tertawa. Namun ketika ditegaskan, apakah ada hubungan khusus di antara mereka, Dude dan Nay kompak membantah. Meski ketika difoto keduanya tak segan-segan bersikap mesra.
(NYATA ed.1882, IV Juli 2007)
No comments:
Post a Comment